Put Yourself First, Ok?

 


Wow. 30 hari sudah saya secara berturut-turut menulis.


Ternyata berkomunikasi dengan diri sendiri merupakan sebuah seni tersendiri. Saya bangga karena saya masih ingat bagaimana cara menulis dan menyuarakan gaya bahasa saya yang khas. Tipikal tulisan slice of day seperti yang biasa saya tulis juga masih ada. Tentu dengan sudut pandang, cara pengelolaan kognitif, dan pemaknaan yang sudah berbeda.


Hal ini tentu akan menjadi harta karun yang luar biasa tak hanya untuk diri saya di masa depan, namun untuk keluarga dan keturunan saya kelak.


Pelajaran terbaik yang saya dapatkan adalah realistis artinya merelakan kesempurnaan. 


Betul, ada banyak hari dan keadaan ideal yang memungkinkan saya untuk menghayati dan memaknai hari dan potongan kejadian lalu meluangkannya dalam bentuk tulisan yang hasilnya begitu hidup. Namun banyak di antara hari-hari tersebut yang dihiasi dengan kejadian atau aktivitas tak terduga sehingga menulis sesuatu yang berbobot apalagi hidup menjadi sulit.


And that's okay.


Istirahat saja kalau lelah. Mandi, makan, tidur. Hidup dan prioritaskan dulu kebutuhan diri sendiri.


Di titik ini, kewarasan dan kesehatan jauh lebih berharga dari ego untuk mempertahankan idealisme sebagai pembuat karya. Realistis saja. Relakan saja kesempurnaan itu.


We don't have to be perfect. We can be raw and honest. We can be authentic.



Pada momen penutupan 30DWC Jilid 46 ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Squad 3 30DWC Jilid 46 ada Kak Firdaus sebagai Guardian, Kak Arisa, Kak Ayu, Kak Devi, Bu Isna, Kak Ima, Kak Santi, Kak Sava, Kak Inda, dan Utida yang sudah menjadi kawan seperjuangan saya selama 30 hari terakhir. Saya mungkin masih malu-malu dan banyak diam, maafkan saya ya. Semoga kita masih dapat bertemu di lain kesempatan.


Saya ucapkan juga terima kasih kepada Mentor 30DWC ada Kak Rezky dan Kak Ratna, juga Super Team 30DWC yaitu Kak Sari dan Kak Prisca. Semoga tidak terkejut jika membaca nama saya yang secara random ingin kembali join 30DWC entah di jilid ke berapa.


Last but not least, terima kasih saya ucapkan untuk diri saya sendiri. Terima kasih sudah dengan gigih melawan bagian lain dalam diri yang mungkin berat untuk diajak bangkit apalagi berlari. Terima kasih sudah mau terbuka dan memberi kesempatan bagi saya untuk lebih mengenal diri ini.


What's next? Lets see.




Yazida.

23:42 WIB

#Day30 #30DWCJilid46

Komentar