A Room of My Own

Masih ada kesamaan dengan Yazida di tahun 2016-2019 yang hobi menemukan kenyamanan dari melihat semburat lampu kuning hangat dari balik jendela-jendela gedung tinggi maupun rumah dengan arsitektur hangat. Di tempat yang sama, Yazida di tahun 2024 juga masih menemukan rasa aman untuk mengisi daya sembari mengambil jeda dari hiruk pikuk kehidupan. Sebuah ruangan di pojokan rumah tanpa paparan sinar matahari langsung, yang sudah sepuluh tahun berlabel 'kamar Yazida'.


Kamar ini mungkin sangat jauh dari label istimewa. Rapi pun masih jauh. Namun baik dinding maupun bantal-bantal yang ada banyak menjadi saksi bisu berbagai peristiwa dalam kehidupan saya. Dan meskipun mereka hanya diam, saya bersyukur mereka hadir untuk melindungi dan menaungi.


Terima kasih kamar, sudah ada untuk saya.




Dalam perjalanan hidup saya, cukup banyak rasanya saya mengalah dan menerima warisan barang maupun problematika lama milik orang lain. Tak hanya itu, jika dihitung-hitung, ada banyak hal yang saya simpan (atau sembunyikan, lebih tepatnya) terlebih dahulu karena belum adanya kekuatan dan keberanian untuk menghadapinya. Termasuk di kamar saya. 


Namun saya berkomitmen untuk memberikan ruang yang layak dan pantas bagi diri saya di hari ini dan di masa depan, salah satunya akan saya wujudkan melalui kamar ini. 


Dimulai dengan decluttering, saya mengucapkan terimakasih kepada satu per satu pakaian yang tak lagi membangkitkan rasa suka cita ketika saya menyentuhnya. Sesuai dengan metode Konmari dari Mari Kondo yang saya adaptasi sebagian. Meskipun proses seleksi hanya menghasilkan satu tumpukan setiap saya pulang kampung, namun sungguh ada rasa lega yang mengikir pasir khawatir yang mungkin telah menggunung di dalam hati saya.


Setelahnya... perwujudan tata letak dan dekorasi impian?

Perlahan. Suatu hari kelak. Dengan kekuatan saya sendiri.




Yazida.

23:37 WIB

#Day17 #30DWCJilid46

Komentar