Similarity

"Aku pengen curhat."

"Boleh, aku juga butuh teman curhat."

"Kok pas banget ya?"

"Mau curhat apa?"

"Aku ngerasa kesepian."

"Kesepian dalam artian kalau lagi sendirian, berasa banget? Dan kalau lagi sama orang lain berasa 'we can camouflage really well'? Semacam itu bukan?"

"TRUE."

"Aku juga gitu soalnya."

Percakapan chat dengan plus-minus seperti yang saya tulis di atas baru saja terjadi malam ini. Melalui hal kecil seperti curhat, saya menemukan persamaan tak terduga antara saya dan pihak bersangkutan. Hal yang saya pikir hanya seorang diri saja saya alami dan rasakan.

Saya tidak sendiri.

Kejadian menemukan persamaan secara tidak disengaja pada kesempatan lain pun pernah saya jumpai beberapa hari yang lalu, dengan pihak bersangkutan yang berbeda.

Gemetar, tangan saya mengoper microphone kepada seorang perempuan di sebelah kiri yang mendapatkan giliran maju setelah saya. Saat ia menangkap microphone tersebut dan mulai melangkah maju ke tengah panggung menggantikan posisi saya, gemetar tersebut tak kunjung hilang.

"Kenapa?" Seorang laki-laki yang mendapat giliran ketiga bertanya. Dia duduk di sisi sebelah saya yang satunya lagi.

Saya menunjukkan telapak tangan saya yang putih pucat, bergetar. "Gemetaran."

Kemudian TANPA DIDUGA dia menempelkan satu jarinya di telapak tangan berair saya sambil berkata, "Dingin."

Saya kaget. Apalagi saat dia balik menyodorkan telapak tangan bergetarnya ke arah saya sembari berkata, "Coba, aku juga."

Saya menempelkan singkat satu jari saya ke atasnya dan merespon, "Masih agak anget."

Kami nyengir kuda.

"Nama kamu siapa?"

Lalu setelah persamaan bentuk nervous ketika harus berbicara di depan publik tersebut ditemukan, saya malah resmi mendapatkan teman baru.

Saya tidak sendiri.

Pembaca blog absurd Yazida tercinta, kita tidak pernah betul-betul sendirian. Selain kodrat kita sebagai makhluk sosial, anugerah berupa kemampuan berinteraksi dengan sesama tentu memerlukan keterlibatan dan peran orang lain.

Satu hal yang saya pelajari betul dari dua kejadian di atas, yaitu bahwa mengetahui adanya persamaan... adalah suatu hal yang melegakan.

Kalau saya tidak sendiri karena berbagai persamaan yang telah saya temukan, berarti kamu pun tidak sendiri pula karena berbagai persamaan yang akan kamu temukan.

Juga kita, aku dan kamu yang tentu tidak akan sendiri karena luput dari satu pun persamaan yang ada.

Wednesday, July 19th, 2017

22.59 WIB

#30DWCJilid7 #Day14