The Perks of Having a Sister: Number Two

"I NEED MY TWIN!!!"

Veronika berteriak kesal setelah foto hasil jepretan rekannya tidak sesuai dengan standar tingginya. Beberapa saat kemudian, giliran Valerie yang mendengus karena bagian kepalanya terpotong saat foto hasil jepretan rekannya keluar dari camera polaroid yang ia dan rekannya gunakan bergantian.

Aku dan Yasmin sontak tertawa.

Sudah hampir tengah malam, tapi kami berdua malah memandangi layar ponselku dan menonton Asia's Next Top Model Cycle 5, salah satu acara kompetisi favorit kami berdua di channel Star World. Episode terbarunya belum sempat kutonton meski sudah diupload di Youtube sehari yang lalu. Yasmin sudah menonton dan bahkan membocorkan beberapa part kepadaku, tapi bagian awal episode terbaru ini belum ia tonton katanya.

Jadilah kami cekikikan di atas kasur sambil memeluk bantal masing-masing.

"Tuh kan, jelek!" Aku memprediksi. Si kembar asal Indonesia, Valerie dan Veronika, keduanya sama-sama menjadi kontestan dalam ajang ini.

"Iyalah," Yasmin setuju, geli melhat hasil foto rekan Valerie yang malah menyalahkan si camera polaroid tak berdosa dan wajah Valerie yang katanya tak bisa dikondisikan hingga keluar dari frame foto, tanpa sedikitpun menyinggung kemampuan fotografinya yang bikin uhuk-uhuk keselek. "Mereka udah biasa saling ngefotoin! Dua-duanya bisa ngefoto! Eh malah dipisah..."

Aku manggut-manggut. Baik Valerie maupun Veronika, keduanya memang sudah sukses mengeksekusi pengambilan gambar rekan sekelompok mereka masing-masing. Dan ketika bekerja dalam tim terpisah seperti ini? Terbukti, kembaran sendiri memang lebih bisa dipercaya.

"Untung dulu ay bawa yu waktu ke Singapore - Malaysia, ye," kataku tiba-tiba. Setelah teringat sebuah peristiwa serupa yang nyaris membuatku kehilangan berbagai jenis dokumentasi jalan-jalanku di luar negeri ketika adik perempuanku yang hobi fotografi ini nyaris memutuskan untuk tidak ikut.

"Ye, ye, ye," hidung mancung-ke-dalamnya kembang kempis. Tanpa mengabaikan aku yang juga suka mendokumentasikan ini-itu (meskipun secara skill, aku memang nggak begitu mikir. Yang penting dokumentasi, gitu aja), ia berkata menyindir, "Sayangnya yu nggak peka, Mbajid. Foto sama video yang ada ay-nya dikit banget!"

"HA-HA-HA-HA!" Mataku membuka lebar-lebar. Dengan lantang (memang dasar nggak tahu waktu, tengah malam masih berani teriak-teriak), tak lupa kusuarakan, "JADI KAKAK MAH BEBAS, MINDUT!!!"




***

The Perks of Having a Sister, Number Two:
Tukang cekrak-cekrek.

***




Ada yang bilang kayak fotokopi sih. Tapi yang satunya kelewat mateng aja. Jadi gosong gitu deh. Sekian.




 #KeepWriting #Day31

Komentar