Move On?
Just now.
Saturday, June 24, 2017. 20:25.
Lagi ngantuk parah geletakan di kasur, geser, and suddenly I heard a 'klutuk' sound. When I turned my head to the right side, I lifted my arms, and there it was.
Kacamata besarku baru saja patah :(
Huwaaaaaa, asli sedih banget! Itu kacamata kece parah dari generasi jadul mbah-mbah tapi kalo kupake bisa langsung wuuuuss gaul pisan cuy!
Now, dia sudah rest in peace :(
Well, I have something to say too. Nggak tau ini bodoh atau lucu, atau setengah dari keduanya, but...
... waktu aku meletakkan si kacamata besar di tempat peristirahatan terakhirnya, aku kembali melihat mantan kacamata-ku jaman bahula yang juga sudah rusak tak berkaca lagi...
... tergantung tak jauh dari sana.
Plus, barusan aku nengok ke arah belakangku (ini lagi di kasur kamar madep tembok, nulis sambil meratapi) dan aku kembali melihat salah satu mantan kacamata-ku yang lain dalam posisi tergantung.
Kali ini kasusnya sama: patah alias tugel :(
Kali ini kasusnya sama: patah alias tugel :(
Ya Allah.
Emang dasarnya susah move on atau gimana ya? Sampai para mantan kacamata aja masih aku simpen. Bukan aku buang atau apalah, nggak ada ide atau kepikiran apapun buat nanganin mereka selain memang nyimpen gini.
Hmmm.
Mungkin seseorang sekarang sedang mantuk-mantuk baca tulisan ini sambil bilang, "Tuh kan, yang aku bilang semalem bener!"
Ya ya ya. Ya deh. Terserah Anda.
Saya memang susah dalam urusan lupa-melupakan apalagi yang disengaja. Dari hal se-sepele kacamata sampai yang lebih kompleks.
Apa? Mau bilang itu pertanda saya susah move on? Silakan.
Yang jelas memang habis ini saya bakal order kacamata jiplek kayak yang barusan tadi patah karena saya masih sayang sekali huhuhuu...
Sekian posting campur tiga bahasa ala Yazida. Doakan stock kacamata-nya masih ada. Terima kasih.
#KeepWriting #Day76
Komentar
Posting Komentar