Ladylike

"Grace!"

"Eh" Gadis berkacamata dengan rambut melebihi bahu yang terikat ekor kuda itu menoleh. "Yaz!"

Aku tertawa dan maju selangkah, menyelesaikan urusanku di meja resepsionis. Setelahnya aku duduk di sofa hitam empuk, dekat Grace yang masih asik berbincang dengan... Fardha? Anin?

Kucolek lengan mereka satu-satu, "Ngapain? Ngapain? Ngapain?"

Mereka nyengir, mungkin terkejut melihat manusia sepertiku datang sendirian ke tempat ini. Cuek, biasa saja, tanpa menampakkan aura butuh pendamping lalala lilili. Seperti yang sedang mereka lakukan sekarang.

"Udah selesai kok, ini mau balik." Ketiganya beranjak dari sofa dan melambai pelan ke arahku, "Duluan ya, Yaz!"

Aku balik melambai, mengambil nafas panjang, dan... fiuuuh. Punggungku bersandar empuk kembali. Selesai juga Ujian Akhir Semester 2 ini!

Double exam, kalau kataku kemarin. Hahahahah...

Baru pertama kalinya aku menjejakkan kaki di tempat ini. Biasanya hanya dengar dari mulut ke mulut atau melihat papan iklan besar berwarna pink yang mau tak mau setiap hari harus kulewati dalam perjalanan menuju kampus.

Aku memandang sekeliling.

Satu ruangan lebar terbuka, hanya sedikit sekat namun tak rapat. Orang-orang berseragam mirip batik berseliweran. Duduk di antara kursi di hadapan hampir setiap cermin, para kaum hawa memanjakan diri.

Bahkan aku benar-benar merasa melihat Alifa, teman sefakultasku yang lain, duduk sebagai salah satunya!

Aku terkekeh dalam hati. Lucu juga ketika banyak teman satu fakultas yang secara tak disengaja bertemu di tempat seperti ini, segera setelah UAS hari terakhir dirampungkan! Juga fakta bahwa aku datang seorang diri. Itu yang membuat miris.

"Mba Yazida?"

Aku bangkit meninggalkan sofa empuk dan menerima seperangkat alat, bagian dari paket yang kuambil, dalam sebuah tas kecil. Selanjutnya aku menghabiskan lima menit berikutnya untuk mempersiapkan diri di ruangan kecil.

Apa yang dipersiapkan, sih? Menurut saya sih... bersiap untuk bahagia sejenak.

Hahahah, biarlah absurd. Stress, Guys, efek UAS kali ini :")

Aku menarik tuas pintu, melangkah keluar karena sudah tiba giliranku untuk bermanja ria dengan diri sendiri dan melepas beban. Tepat saat langkah pertama kujejakkan, dua pasang mata membelalak lebar saat bertemu pandang denganku.

"YAZIDA!!!"

"LHA?! KALIAN?!" Aku ngakak memandang dua temanku, Ayu dan Vio lagi-lagi teman sefakultasku yang kini sudah berjalan memasuki ruangan kecil tempatku berada tadi. "Tadi di luar ada Grace, Anin, sama Fardha. Terus ada Alifa juga. Sekarang kalian? Hahahah..."

Sambil cekikikan sebelum menutup pintu, Ayu menggeleng frustasi namun membenarkan pernyataanku dengan pernyataan penutup perjumpaan kami siang itu, "Memang deh, ciwi-ciwi psikologi itu... sesuatu!


#30DWCJilid6 #Day23
#KeepWriting #Day59

Komentar