Nona & Wortelina
"Mindut, ayo turun! Makan. Udah aku masakin, enak banget beneran deh!" Aku menghentak-hentakan kakiku sambil masuk melalui pintu hubung di antara kamar kami. Sendok masih di sebelah tangan, aku kembali bersuara, "Buruan makan mumpung masih panas, lho."
Lawan biacaraku hanya mengulet singkat di atas kasurnya. Jari bergerak-gerak di layar tablet yang ia mainkan, namun selain itu... nihil. Tak ada pergerakan lagi.
"Ya," setidaknya ia bersuara juga. "Nanti aku turun."
Dengan langkah besar-besar dan lompatan ringan, aku setengah bersenandung kembali ke dapur. Sesaat setelahnya, nasi sudah berada di piring. Sepertiga porsi normalku. Hey, selain membuatku kedinginan, tangisan dari langit seharian ini juga membuatku lapar, oke?
Aku mengambil masakanku di wajan dengan spatula, menyisakan setengahnya untuk manusia yang masih berguling-guling di kasurnya, yang 'katanya' akan turun sebentar lagi. Warna oranye wortel yang berbaur dengan warna putih & kuning telur menggoda mataku. Namun aroma wangi orak-arik telur & wortel itulah yang membangunkan cacing-cacing kelaparan dalam perutku. Mereka berdemo di dalam sana, "Makan! Makan! Makan!"
Dengan sentuhan terakhir, taburan kering kentang yang berbumbu pedas manis, aku duduk manis dan menyantap makananku dengan lahap. Entah mengapa, walaupun dari kacamata orang lain mungkin makananku hari ini menyedihkan dan tanpa lauk-pauk yang sesuai standar... namun aku sangat menikmatinya. Beberapa kali kata 'mmm' itu keluar dari bibirku dengan sendirinya.
"Enak, Mbajid," Mindut berteriak dari sudut ruangan beberapa saat setelahnya. Suara dentingan sendok ke piring dan kunyahan terdengar. "Makasih ya Mba, udah dimasakin..."
"Beneran enak kan, aku bilang juga!" Aku setengah melompat bangkit dari kursi menuju wastafel. Sambil mencuci piring, sendok, talenan, dan pisau, aku tersenyum. Tak kusangka, rasa bangga pada prosesku dapat lahir melalui hal sederhana yang akan kukatakan berikutnya, "Wortelnya juga potongannya lebih bagus kan, dari yang dulu awal-awal? Aku ganti lho tekniknya, hehehe..."
Iya, sesederhana potongan wortel.
Yazida.
19 Oktober 2020.
23.27 WIB.
#Day4
#30DWCJilid26
Komentar
Posting Komentar