Beaten Up

Bukan tanpa sebab aku mengatakan bahwa energi sosialku tak lagi sebesar dulu, sebelum pandemi lebih tepatnya. Saking terbiasanya beraktivitas dari rumah saja, berinteraksi dengan orang-orang yang juga di rumah saja, melangkahkan kaki ke luar untuk bersosial menjadi sebuah tantangan tersendiri. 

Suatu hari undangan berwarna putih itu datang. Dilengkapi dengan alat perang melawan virus (masker, hand sanitizer, dan jaga jarak tentu saja), aku datang. Melihat beberapa wajah lama, bahkan lebih banyak lagi wajah baru, yang walaupun tertutup setengah namun kutahu berhias lengkap.

Kami datang berdasarkan kloter pada jam yang sudah ditentukan. Lebih banyak duduk. Tak berbaur. Setelah berucap selamat dan berfoto bersama mempelai, tiba-tiba kami sudah pulang membawa bingkisan makanan yang tidak disajikan secara prasmanan. 

Peristiwa yang berlangsung kurang dari tiga jam itu membuatku tidur seharian keesokan harinya. Merasakan tenagaku begitu habis terkuras. Bukan kebetulan belaka. Percayalah padaku, bahkan ketika undangan putih kedua datang beberapa hari setelahnya lalu skema bersosial di atas kembali terulang... aku kembali tepar tak bertenaga di atas kasur sepanjang hari.

Kini, malam ini, aku menulis sambil meluruskan tubuhku di atas sepetak tempat paling nyaman versiku: kasurku, tentu saja. Mataku setengah berat, tinggal lima watt dayanya. Tinggal menunggu waktu saja untuk terlelap ke alam mimpi.

Secara ajaib, hari ini aku memaksa energi sosialku untuk beroperasi setengah hari lamanya. Aku benar-benar kelelahan. Entah ini cara yang bijak untuk memperbesar kapasitas energi sosial itu... atau justru menghajarnya habis-habisan sampai babak belur. Aku tidak tahu. 

Satu hal yang pasti: untuk segenap energi sosialku yang tersisa, aku membutuhkanmu. Aku mohon kerjasamanya karena masih ada setengah hari wajib bersosial di esok hari. Setengah hari lagi, oke? 

Setelahnya mari kita bermesraan dengan kasur sampai daya itu terisi kembali. 


Yazida. 
17 Oktober 2020.
23.15 WIB. 

#Day2
#30DWCJilid26

Komentar

  1. Bagus kak ide nya 🙂 Aku Era dari Semarang, kak. Izin mampir buat cari-cari inspirasi, ya kak. Semangaaat buat hari selanjutnya.🙂Makasihh kak 🐼

    BalasHapus

Posting Komentar