Don't You Dare to be Deadliner Like Me!

Jujur, sebenarnya saya juga tidak tahu akan menulis apa malam ini. Walaupun memang, kalau dipikir-pikir lagi, sejujurnya banyak hal menarik yang terjadi hari ini. Tapi saya seperti tidak menemukan inti jiwa dalam peristiwa menarik tersebut agar dapat menyampaikannya dengan baik, agar para pembaca dapat ikut merasakan apa yang saya rasakan. 

Hal ini membuat saya berpikir dan membenarkan bahwa menulis sesegera mungkin setelah mengalami suatu peristiwa akan dapat 'merekam' emosi atau jiwa di dalamnya dengan lebih akurat, mendekati aslinya. Jangan tunda, jangan menunggu.

Tentu saya dapat menulis demikian tadi karena telah melewatkan kesempatan saya untuk mengabadikan 'jiwa' peristiwa yang saya alami dalam bentuk tulisan. Ya, saya pun mengutuk diri saya yang hobi mengerjakan sesuatu saat sudah mendekati deadlinenya. Termasuk menulis untuk setoran malam ini. 

Kekurangan lain ketika saya harus menulis dengan waktu yang sudah mepet begini adalah betapa mudahnya tubuh saya tergoda untuk bermesraan dengan kasur saya tercinta. Mengistirahatkan kepala saya di bantal, memeluk guling karena belum ada yang bisa dipeluk (eh), lalu bersembunyi di balik selimut. Apalagi jika lampu utama dipadamkan dan hanya sedikit cahaya yang terpancar dari lampu tidur. 

Orang-orang yang pernah berada dalam kelas yang sama seperti saya pasti tahu: tidur is numero uno. Saya bisa tertidur dimanapun, kapanpun, dalam situasi apapun. Gawat bukan? 

Sepertinya kapan-kapan topik tentang Sleeping Beauty ini akan saya bahas dalam tulisan tersendiri. Tiba-tiba ide itu muncul, hehehe... 


Baiklah, sekian Ngobrol Ngalor-Ngidul malam ini. Selamat tidur cantik, semua! 





Yazida. 
28 Oktober 2020.
23.43 WIB. 

#Day13
#30DWCJilid26

Komentar