How You Doing, Stomach?

Entah kapan terakhir kali saya merasa mual cukup mengganggu seperti malam ini. 

Saya yang sedang asik menonton series yang cukup menarik dari layar ponsel sampai harus menegakkan posisi tubuh. Langsung memperbanyak konsumsi air putih juga, namun tetap saja. Selain perut yang menjadi tidak enak, bagian leher saya juga kemudian menjadi tegang dan sedikit pusing di dahi kanan-kiri. 

Terpaksa, jurus obat lambung harus saya pakai. Obat kunyah berwarna hijau yang tidak ingin saya rasakan berlama-lama ada di mulut saya ketika berubah menjadi pecahan yang lebih kecil. Um yeah, thats why saya tidak tahu bagaimana mendeskripsikan rasa obat itu dengan tepat. 

Sesaat setelah kembali masuk ke balik selimut dan bersandar tegak, menyamankan diri dengan tumpukan bantal di punggung, saya lanjut mengeluarkan jurus kedua saya: jurus minyak telon. Mengoleskan lalu memijat kecil leher belakang saya yang tegang. Tak lupa juga mengoleskannya di perut, agar hangat. 

Masuk angin kah? Entahlah. Yang jelas, saya berdiam diri beberapa saat menunggu rasa mual itu berkurang. 

Sembari menunggu seperti itu, saya mulai mengantuk. Hebat juga saya tidak tidur siang hari ini. Artinya: jam tidur malam saya akan maju. Pantas saja. 

To think about the possibility of why my stomach got angry tonight, well, thanks to lumpia. I ate them not just for snacking tonight, but also for an actual dinner menu. Mungkin kuahnya yang asam-asam nikmat itulah yang membangunkan lambungku. 

I'm sorry lambung.... 


Okay, I think that's all for tonight. Obrolan ringan, obrolan random, obrolan non filosofis. Simply my kind of curhat I need this time. 

I'll tell you if I got any more insights, okay? 



Yazida. 
30 Oktober 2020.
22.15 WIB. 

#Day15
#30DWCJilid26 

Komentar