We Ain't Small Anymore
"Like father, like son" atau "like father, like daughter"?
Kalo kata salah satu dosen saya pada suatu hari sih, "Laki-laki, mau besar atau kecil, tetap saja anak-anak."
Berarti lebih ke statement pertama ya? Hahahah, BTW, agree or disagree nih?
Kalo boleh saya compare langsung dari lingkungan terdekat saya (re: ayah saya dan adik lak-laki saya, Danish), kira-kira begini:
Ayah saya tipe cuek. Jalan-jalan dengan bercelana pendek selutut, main ke pantai dengan baju jaring-jaring transparan berwarna hijau, hingga makan malam menggunakan blangkon sudah pernah Ayah lakoni. Ralat, bukan cuek, lebih tepatnya over-pede.
Danish tipe rapi. Berkeringat sedikit harus ganti baju, mau sekolah pakai gel rambut dulu, berangkat gasik harus tepat waktu.
Mmmm, nggak bisa dibilang sama juga sih secara personality.
Tapi Ayah suka makan ayam goreng, Danish juga. Kalo diajak foto atau selfie anti-mainstream, keduanya kompak bisa bikin ekspresi ngilfilin abis (re: nge+hilang+feeling+in sekalii, banget banget) dengan penuh penghayatan. Sama-sama penyayang hewan terutama kucing, ngobrol dan bercanda sama hewan juga sudah biasa.
Satu lagi:
Pakai g*tsby rutin, dua-duanya juga pernah.
Yup. Ada yang similar, ada yang beda. Saya secara personal cukup setuju sih dengan statement dosen saya di atas.
Tapi, setelah cekidot video ini... ternyata... baru saya sadari bahwa... dalam urusan main-bermain, ternyata... nggak cuma Ayah dan Danish aja yang 'tetap saja anak-anak'. We are all become kiddos (again)
Which means, ketiga statements berlaku dong di keluarga saya
We Ain't Small Anymore. But yup, I think our playful side as a kid asti masih tetap ada dan tersisa walau sedikit.
Menurut kalian gimana?
#30DWCJilid5
Video : Yazida Rizqa H. & Yasmin Lazuardhani Z.
Music: Good Time by Owl City and Carly Rae Jepsen
Editor: Om Didi dong
20.02.17
#escaping
Komentar
Posting Komentar