Menulis Itu...

Ciyeee yang penasaran sama lanjutan cerita saya di post sebelumnya :p


But, instead of writing and giving you the whole story (re: ngelanjutin cerita saya kemarin), malam ini jari-jari dan fikiran saya malah terbang jauh, dan memilih untuk share plus jujur-jujuran soal menulis, versi saya.




Menulis itu nggak bisa dipaksakan.

Pernah suatu hari saya tergiur hadiah juara lomba blog dan menulis cerpen yang, nominalnya, lumayan sekali buat anak kos seperti saya. Bisa buat meningkatkan intensitas nonton film di bioskop (seperti hobi saya), atau upgrade kelas kereta saat pulang kampung. Lumayan.

Begadang sampai larut di depan laptop, cari informasi sana-sini, menggebu-gebu menulis A sampai Z walaupun tidak urut... ya, begitu kehidupan saya kurang-lebih selama sepuluh hari.

Ketika saya lihat dan baca kembali hasil kerja saya? Saya kecewa.

Bahkan miris saat membaca beberapa adegan bahagia yang sepertinya saya tulis saat saya sedang sedih, pun sebaliknya. 

Hambar, mati, hilang jiwa di tulisan saya.



Tergiur hadiah membuat saya menulis dengan tidak ikhlas, lupa esensi 'menulis karena asik, menulis karena saya suka dan enjoy menjalaninya', terlalu mendorong diri saya untuk menang dan menciptakan jalan cerita serumit mungkin...

Pada akhirnya? Saya kelelahan karena konflik batin yang saya ciptakan sendiri.

Boro-boro menang mengantungi hadiah impian. Naskah selesai sesuai batas akhir pengumpulan saja tidak. Bahkan kini, setelah sekian lama berlalu, naskah tersebut masih saja luntang-luntung tak jelas bagaimana kelanjutannya.



Berarti kesimpulannya?

Menulis itu harus dengan hati.
Menulis itu harus ikhlas.
Menulis itu harus jujur.


Dalam artian, kembali ke pernyataan saya di atas: 

Menulis itu nggak bisa dipaksakan.



Nggak mood? Tinggalkan.
Nggak ada inspirasi? Tinggalkan.

Selama-lama-lama-lama apapun raga kita ada untuk menghadapi, tapi tanpa adanya hati yang berniat mengisi, kertas itu akan tetap putih bersih tanpa tinta.

Pun katakanlah kita nekat memaksa untuk mengisi, bisa jadi kertas putih itu justru malah tergores warna tinta atau jiwa cerita yang salah.




Sekian curhat saya malam ini. 
Mumpung muncul insight di kepala._.v



#30DWCJilid5 #Day7

Komentar