Secepat Itukah?




Ada yang ingin kupastikan.

Segelintir pertanyaan terombang-ambing dengan jawaban penuh ketidakjelasan... hasil asumsiku saja. Mulai hilang batas di mataku antara nyata dan fana. 

Terlalu tiba-tiba, hingga aku hilang arah.

Maka ijinkan aku memastikan. Ijinkan aku memastikan apa yang selama ini kubenarkan secara sepihak.

Tiga pertanyaan saja.



Secepat itukah kamu melambaikan perpisahan? Secepat kamu berucap salam saat pertama kita bertatap? Terlalu palsu jika kukatakan ada "selamat tinggal" bahkan "sampai jumpa" yang pernah terlontar. Ketika kamu berjalan pergi tanpa pernah sekalipun menoleh, itu bukan lambaian.

Itu murni perpisahan.

Secepat itukah kamu kembali bahagia? Saat aku masih sibuk menyatukan setiap keping perasaanku yang hancur, kamu justru berjalan santai di atasnya dengan seuntai senyum. Terlalu sempurna untuk ukuran sebuah sandiwara. 

Maka bodoh jika aku begitu saja percaya.

Terakhir, secepat itukan kamu lupa bahwa pernah ada kita? Bukan hanya aku, bukan hanya kamu? Kita, sebuah kata bermakna lebih besar dari gabungan antara aku dan kamu. Setidaknya itu menurutku.

Kenangan yang kita lukis tidak hanya satu-dua hari, jalan yang kita tapaki tidak hanya satu-dua jengkal, apa yang tampaknya enggan kamu akui lagi pernah menjadi bagian dari kita. Secepat itukah kamu lupa?



Aku masih belum percaya. 
Secepat itukah?




#30DWCJilid5 #Day12

Komentar