The Perks of Having a Sister: Number One
"Minduuut, bagusan yang kanan atau kiri?"
Aku mengoyangkan dua set baju yang kupegang di sisi kanan dan kiri tubuhku. Cewek yang (secara ajaib) lebih jangkung dua sampai tiga centi dariku itu melirik singkat dari layar ponsel pintar yang sedari tadi dimainkannya.
"Mmm," ia tampak menimbang-nimbang. Kedua bola matanya tampak bergerak beriringan dari kanan ke kiri, atas ke bawah, seperti senam SKJ. Ia melanjutkan, "Kalo ay sih lebih suka yang kanan, Mbajid."
Sekarang giliranku yang mengamati ulang dua set baju sejenis yang hanya dibedakan oleh warna tersebut. Aku menyipitkan mata, mengalihkan pandanganku ke arahnya yang sudah kembali asyik dengan gadgetnya dan berkata dengan nada mencibir, "Kalo yu yang make sih emang bagus, Ndut. Secara, badan yu kayak biting."
Setelah menyebutkan fakta gamblang yang berkontradiksi dengan julukan yang kuberikan untuknya (keterangan: bertujuan agar si Pemberi Julukan bersemangat kurus), kali ini, hidungku turut bereaksi: mekar seperti tanaman kantung semar yang mencari mangsa dan secara tidak langsung membuat kedua mataku mendelik.
Aku mengakhiri sesi tanya-jawab yang ujung-ujungnya kujawab sendiri itu dengan pernyataan singkat, "Yaudah, ay pilih yang kiri, yang gelap. Biar kurus."
***
The Perks of Having a Sister, Number One:
"Pendapat" soal baju.
***
Bonus. Extra Credits.
Dari atas ke bawah:
Ayah - Mama - Si Dulu Kurus (wujud kayak kakak adopsi) - Si Dulu Gendut, Yasmin
#30DWCJilid5 #Day13
Komentar
Posting Komentar