Menjawab Tanya










Ia menatap kelimanya lagi. 
Satu, dua, tiga, empat, lima. 

Ia mengambil nafas panjang dan dalam. 
Dengan mantap, ia melepas kelimanya. 

Satu, dua, tiga, empat, lima. 
Lima cerita terangkai, 
Lima cerita terkenang sudah.

Memejamkan mata, 
Bibirnya berucap pelan, 
"Ini yang terbaik."

Lega perlahan menjuluri tubuhnya.
Teringat perjalanan pulang saat tanya telah terjawab.

Bukan cerita, bukan puisi.
Mungkin hanya spekulasi. 

Namun, iya,
Ia menjawab tanya.

Komentar