This Is What Happiness Is, Dhan

Assalamu'alaikum, Dhan.

Hari ini ada syukuran di rumah. Adikku yang paling kecil, Danish, alhamdulillah sudah dikhitan dari hari Sabtu. Kemarin hari Minggu juga ada syukuran kecil untuk keluarga besarku yang datang dari Jakarta. Cukup membuat sibuk ya? Hahaha...






Dhan, ada yang ingin aku ceritakan.

Langit sudah gelap tadi siang. Iya, siang tadi.
Bahkan tak ada sedikit pun secercah sinar yang berhasil menembus kelabu. Udara begitu dingin.

Tetapi di antara keramaian dan dahsyatnya amukan air hujan di luar, terdapat suatu sudut rumahku yang diselimuti kehangatan.

Dhan, apa yang menyebabkan hangat itu? Sulit menceritakannya padamu. 
Tapi... baiklah, akan kucoba.

Ada lingkaran manusia di sudut rumahku itu.

Manusia-manusia yang meletakkan gadget dan handphone secara cuma-cuma.
Manusia-manusia yang meninggalkan dunia nyata untuk sementara.
Manusia-manusia yang tetap menjadi dirinya apa adanya, dibalik semua peran yang sedang dimainkan itu.

Alangkah beruntungnya, aku ada dalam lingkaran itu.

Mereka teman-temanku, adik-adikku, kakak-kakakku. Entah title senior atau junior, ketua atau wakil, bendahara atau koordinator, prajabat atau pascajabat. Kami membaur jadi satu. Satu.

Dhan, tahukah kau kami bermain? Hahahahah, mungkin lucu membayangkannya.

Abu-abu dan putih. Ya. Abu-abu dan putih. Bahkan sebagian telah lepas ikatan.
Namun yang kami lakukan bagai merah dan putih.

Seperti warna bendera ya? Seperti corps di mana kami berada.

Terkadang aku rindu menjadi anak kecil yang dapat tertawa lepas. Mungkin aku akan rindu saat seperti sore ini. Terjebak di antara riuh dan gaduh, hujan dan angin, suara musik dan guyon sederhana.

Mungkin aku akan rindu menjadi diriku sendiri.



This is what happiness is, Dhan.



Dhan, masih ada yang ingin aku ceritakan. Suratku pasti akan berlanjut. Ah, entah mengapa sejuk hatiku menyambutmu, menyambut kisah ajaib yang juga akan kauceritakan untukku.



Mmmm, ada satu lagi:
Aku rindu dirimu, Dhan. Rindu saat aku bersamamu



Sampai bertemu pertengahan bulan nanti!

Wassalamu'alaikum...




Yang menunggu kisah ajaibmu yang lain,
Panggil saja aku El.

Komentar