Trackfinder yang Menghilang

Aku tak mengerti kenapa. Hanya rasanya sulit untuk menulis tentang Trackfinder.
Dia, Penemu Jalan, yang (lagi-lagi) menghilang.

Seperti tidak mau dikisahkan. 
Seperti belum menemukan benang merah untuk merangkai kisahnya. 

Trackfinder, dimana pun kamu, aku kehilanganmu.





Sudah kesekian kalinya.

Kukira hanya kemarin, atau kemarinnya lagi. Kukira aku akan terbangun dengan bahagia. Tidak, tidak, aku tidak bahagia.

Trackfinder-ku menghilang.
Kami pernah menelusuri jalan setapak kecil suatu pagi. Warna sepatuku dan sepatunya bagai corps yang kami banggakan. Trackfinder berdiri di samping kananku.


Ia berhasil, ia pernah berhasil menemukanku.





Trackfinder, oh Trackfinder.
Why can't you just find me? Or call me when you have time.

Kesunyian ini memilukan.
Kamu dimana?
Aku sendirian.

Entah jarak atau waktu.

Atau keduanya begitu jauh membentang diantara kita.

Trackfinder, Penemu Jalan.
Tersesatkah engkau?

Atau... beginikah caramu menjauh dariku?

Kaulah Trackfinder. Atau mungkin aku?
Mungkin masing-masing dari kita harus menjadi Penemu Jalan.

Entah aku, atau mungkin dirimu... Trackfinder yang menghilang.

Komentar