Being Fictional

Kenyataan lahir dari khayalan yang diberi aksi.
Keajaiban menjadi nyata di saat yang paling tidak bisa kita duga.

Hai! Saya Yazida!

Saya pernah menjadi makhluk nocturnal... atau mendadak menjadi abnormal. Kini saya ditakdirkan untuk menjadi fictional, makhluk khayalan.

Let me show you.

Makhluk khayalan tidak benar-benar ada. Makhluk khayalan hanya mitos. Makhluk khayalan hanya berteman dengan makhluk khayalan (#nahlooooh) :3

Kalian mau tau apa yang spesial dari menjadi seorang sebuah sejenis makhluk khayalan? Kami hidup mbabroh!!! Kami hidup dalam imajinasi kalian, kami hidup dalam fikiran kalian. Ngaku ajaaa, iya kann :p

Karena sekarang saya makhluk khayalan, so, biarkan saya berkhayal dulu. Setuju?
Soalnya menurut saya ada persamaan signifikan antara trampolin dan batu karang.

Semakin dalam kita melompat di tengah trampolin, semakin tinggi kita memantul. Kalo kita lompatnya cimit-cimit ya mantulnya juga cimit-cimit. Kalo lompatnya nanggung ya mantulnya juga nanggung, kan ga asik. Sementara kalo kita lompat dengan superpower, superweight, super-per-per apapun itu, kasian trampolinnya. Dia nggak akan kuat dan cenderung jebol.

Coba kalo kita lompat dengan penuh percaya diri, dengan kemampuan maksimal kita yang masih bisa ternalar, senyuman ajaib di bibir kita, dan rasa bahagia. Percaya deh, kita bisa memantul dan melambung dengan bahagia juga, menikmati usaha melompat kita yang juga berhasil. Sensasi terbang sepersekian detik itu ajaib.

Sekarang batu karang. Enggak, bukan. Saya nggak pernah bilang kita harus lompat di batu karang juga -_-

Ada yang pernah bilang, batu karang itu terhempas namun tak karam. Keren ya?

Persamaannya apa? Semakin kita ditekan dalam trampolin, semakin tinggi kita melambung. Semakin keras kita dihempas ombak di lautan, ingatlah bahwa kita batu karang. It means, kita ga akan karam.

Jadi, ibu-ibu, bapak-bapak, mas-mba, dan kawan-kawan...
Ditekan itu ga enak. Dihempas apalagi. 

Tapi efek dan pelajaran yang diberikan keduanya begitu luarbiasa.

Tahapan ditekan membuat kita sadar bahwa itulah cara kita dapat melambung tinggi. So, berterimakasihlah kepada pihak-pihak yang pernah menekan kita dan membuat kita kini dapat melambung :)

Tahapan dihempas membuat kita sadar bahwa kita bukan makhluk lemah. Tekad kita sekuat batu karang. Kita mampu bertahan guys, kita sudah bertahan kejauh ini... 
Selamat ya :)  #selfappreciation



Jadi... hanya itu yang dapat dikatakan oleh makhluk khayalan bernama Yazida ini. Perlu diingat bahwa walaupun notabennya (seperti kata saya di atas) bahwa makhluk khayalan tidak benar-benar ada, mitos, dll dll. Kami sesungguhnya ada bro, saya ada. Dan kami terlihat dengan jelas kok. Tapi Anda udah terlanjur anggep saya ngga ada, so...




Hello, Yazida is here!!! *lambaikan tangan ke camera*
And I'm OK ;)


Buat seseorang di luar sana,
Terima kasih telah membuat saya dewasa :)
Sayonara!


Best Regards,
Alien, the Fictional Creature.

Komentar