Demanding

Sadar nggak? Hidup ini penuh tuntutan.

Lingkungan lah, sekolah lah, keluarga... Sangat, sangat banyak pihak yang menuntut kita untuk begini dan begitu, betul?

Di lain sisi, kita juga menuntut. Malah, tanpa kita sadari, kita lebih banyak menuntut.


Contoh sederhana:


"Hey, Doremi! Kamu udah lima kali ulangan kok nilainya nggak lebih dari jumlah jari di satu tangan Bapak ini?"

"Lah, Bapak. Bapak ngajar dengan cara begitu kok minta lebih, Pak?"

"Ini berarti usaha kamu harus ditingkatin dua kali lipatnya, Nak. Biar nilainya bisa kehitung pakai jumlah jari di kedua tangan Bapak. Kalo perlu, jari Bapak kepakai semua untuk nunjukkin berapa nilaimu."

"Ya kalo gitu caranya, Bapak juga dong. Ngajar saya harus dua kali lipatnya cara ngajar saya kemaren."

"Mungkin cara belajarmu salah kali, Doremi. Coba kau ganti cara kau belajar itu."

"Please deh Pak, saya salah belajar juga kan karena Bapak salah ngajarnya -_-"





-__________-

Aku nulis apaan tadi

-__________-






Well, yah, kira-kira begitu deh ya intinya -,-

Udah pada kebayang kan?

Ini baru satu masalah lho. Satu orang. Satu objek juga.

Dapat kita bayangkan, bagaimana ribet dan banyaknya masalah-masalah di sekeliling kita yang menuntut penuntutan untuk dituntut (?)

However, jangan jadikan masalah dan tututan itu teman kita.



Tau lagunya Lenka yang Trouble is a Friend?
Menurut kalian, itu bener nggak?

Jadi gini, kenyataannya memang begitu.

Tapi.... (ada tapinya nih :p)
Tapi, jangan pernah menge-set mindset atau pola pikir kita bahwa masalah itu temen kita. Kalo pola pikir kita terus menerus kayak gitu, jadilah, kita ketemu masalah deh dimana-mana.



Kembali lagi ke persoalan tuntutan.

Menuntut itu nggak salah. Sama sekali nggak salah.

Kita dituntut? Oke. Terima aja.



Kalo kita dituntut, kita berhak menuntut balik.

Kalo kita menuntut, kita jangan marah dituntut balik.



Kenapa? 

Kita nuntut mereka demi kebaikan kan? Nah, demi tercapainya apa yang kita tuntut itu, mereka perlu kita. Mereka akan menuntut balik untuk memudahkan diri mereka memenuhi apa yang kita tuntut.

Kita dituntut juga demi kebaikan kan? Nah, supaya tuntutan mereka lebih mudah dan cepat tercapai, kita perlu mereka. Maka tuntutlah dengan santun.


Nah, kalau sudah tahu dari kedua sudut pandang ini kan enak to :D
Jadi nggak saling salah faham kalo ada mengalami sikon kayak gini :D



Okelah, selamat siang!
Thanks sudah baca :D



Best Regards,
-Pedo

Komentar

  1. ketika demanding dan supplying bertemu, maka ada suatu mekanisme harga yang disebut harga pasar. dengan demikian, ada sebuah kesepakatan bersama antar penjual dan pembeli sehingga tidak saling merugikan antara kedua belah pihak. -anak IPS- "FACPK"

    BalasHapus
  2. Wahahahahah, nah, kesepakatan bersama itulah yang kadang susah untuk dicapai karena udah terlanjur mikirnya salah ato emosinya keluar. Ya kan :p

    Thanks udah baca ya FACPK ;D
    Kapan2 kita main The House lagi :p

    PS : Jangan tarik rokku -_-

    BalasHapus

Posting Komentar