Garis

Aku tidak tahu harus mulai menulis dari mana. Cerita ini begitu rumit dan entah mana ujungnya. Andai aku tahu bagaimana membahasakan entah apa yang ada dalam benakku ini... andai saja.

Tiga hari lagi, dua puluh dua tahun usiaku. Jika Allah berkehendak.

Dalam setiap langkahku yang melaju ke depan ini, bayangan-bayangan akan kisah lampauku kembali menyapa. Sekelebat, namun nyata dan jauh lebih jelas dari yang mampu kutangkap di waktu itu. Seorang gadis hitam manis yang polos... dan terpaksa berada di tengah konflik yang tak hanya tidak kuharapkan, namun juga tidak kumengerti.

Kejadian demi kejadian datang bergantian. Membuatku yang dulu tidak berdaya dan kalah lantang bersuara hanya menjadi penonton sekaligus partisipan pasif.

Ada luka, yang sekalipun kukatakan sudah tak lagi merah, namun tetap membekas dan basah meski hanya ujungnya. Se-'biasa saja' pun aku merasakannya kini, bohong jika kubilang perih itu tak lagi ada.

Tiga hari lagi, dua puluh dua tahun usiaku. Jika Allah berkehendak.

Iya, semua ini kehendak Allah. Semua luka dan lukis ini sudah menjadi bagian dari jejak perjalananku menapaki dunia ini, sesuai dengan apa yang telah Allah gariskan untukku.



K-306
19 September 2019, 12.51 WIB.

Komentar