A Chance

Yaz,

Aku tau kamu lagi struggling so hard buat nahan air mata biar engga jatuh karena kamu lagi di tempat umum.

Aku tau kalo kamu makan enak & mahal di pagi menjelang siang ini dalam rangka obat sakit hati. Iya kan?

Aku tau kamu bingung kenapa walau udah selesai habisin semuanya, minimal udah tinggal seperlima gelas, kamu masih tetep sedih.


Yazida,

Aku tau betapa beratnya bagi manusia macam kita yang biasanya punya cahaya sendiri atau biasa disorot lampu, sekarang redup dan engga tersorot lagi.

Aku tau kamu struggling dengan kesemptan yang jarang mampir ke kamu pada mayoritas hal yang kamu suka dan kamu pengen.

Kamu yang pemalu... cuma butuh kesempatan.

Mungkin banyak orang yang engga sadar sifatmu yang satu ini. Yang orang tau, kamu pede, periang, dan super jago public speaking.

Orang-orang engga tau, kalo semua itu muncul karena ada kesempatan.

Sayang, kadang orang lupa berbagi kesempatan dan lupa bahwa semua orang berhak diberi kesempatan.

Aku inget gimana seorang anak penyakitan di tahun pertama SMP-nya, justru diberi kesempatan luar biasa -oleh orang yang terang-terangan dibuat jengkel setiap hari oleh si anak penyakitan- untuk mendapatkan piala pertama dalam hidupnya.

Setelahnya?

Sifat penyakitan si anak, hilang. Sifat pemalunya lenyap ketika bertanding. Bahkan, dua piala kategori sama kembali dirihnya. Anak ini juga diperebutkan oleh dua guru lain untuk dua cabang perlombaan lain. Anak ini membuktikan kemampuannya dengan mendapatkan satu piala dari cabang lain.

Ya, semuanya berawal dari kesempatan. Kesempatan yang diberikan oleh orang lain. Mempersilakan orang lain untuk mencoba dan berusaha.

Siapa sangka pula, kesempatan tersebut dapat sedemikian membantu si anak untuk mengenali dan kemudian menggali potensi dirinya. Si anak menjadi lebih sejahtera dan hal tersebut membuat si anak dapat mengaktualisasikan diri.

Keren ya?

Anak itu kamu, Yaz. Kamu keren.

Buat kalian-kalian yang engga sengaja baca percakapan antara Yazida dan dirinya sendiri ini, percayalah... Yazida pengen kalian tau bahwa dengan memberikan kesempatan sekecil apapun kepada orang lain (tidak maruk, alias apa-apa diembat. Peace, hehe), bisa jadi, kalian telah membantu orang tersebut dalam artian lebih dalam, dari apa yang tampak di luar ^^

Terima kasih teman-teman! 
Terima kasih atas kesempatan yang kalian beri untuk Yazida ^^

Yaz,

Terima kasih sudah menulis di hari ini ^^
Sudah merasa baikan?



- Yazida-
Senin, 27 Agustus, 2018
11.29

Di sebuah pabrik keju.

Komentar