FOOD ISN'T THE SAME WITH YOU

Sempet mikir untuk ngedengerin kata-kata sodara, pakde, bude, semuanya pokoknya daah buat nggak balik ke Purwokerto dulu Minggu malem.

Jadi, hari ini hari Selasa. Nah, hari Sabtu sama Minggu kemaren, aku di puncak.




Big Fam Bunyamin!
( PS : Sorry 'bout the low quality of the pic )




"Udah, Zida ikut bude aja ke Bandung..."   
"Iya, tau nih Zida, kok buru-buru amat Minggu malem balik..."
"Kita kan jarang-jarang kumpul bareng mba..." "Ayooo Zida nginep tempat bude aja, kan belom pernah kan?"
"Zida ikut Mba Regi aja, nanti kita ke waterboom deket rumah." "Dek, jangan balik hari ini dong... Bujukin ayahnya...."




But it wasn't Dad who wanted me to go back home as soon as possible...

... it was Mom.




As soon as I left Stasiun Pasar Senen for Purwokerto I started feel that I didn't want to end this holiday as this early.

It took so many sacrifices to be there with people you really wanted to meet. It took so much time, much money, much energy, even much heart and tears to get agreement from Mom.

And tadaaaa! Suddenly I'm here.



Home Sweet Home
- Purwokerto -
( again )



Aku sampe di rumah dinihari. Sekitar jam setengah dua. Habis itu mandi blablablab, dan bobo setengah tiga.

Waktu aku bangun? Mama udah ga ada di rumah.

Kami cuma bertiga.
Aku, Yasmin, Danish.

Dan itu super-duper nyakitin.




Aku sangat bersyukur bisa nemu popmie buat ganjel perut kami bertiga.

Aku sangat bersyukur di rumah ada Indovision jadi tau bakal ngapain.
Aku sangat bersyukur bisa sampe di rumah dengan selamat dan tidur di kasur, bukan di kereta ato mobil lagi.

Tapi aku nggak bersyukur waktu tau-tau mati lampu.
Aku juga nggak bersyukur karena dengan begitu mesin cuci nggak nyala
Dan aku nggak bersyukur saat inget fakta kalo stok pakaian menipis

And, there came the lunch time.

And no food.


"Mba Zida delivery order bebek aja. Ato mau dianter dari Kober aja makanannya?"



Jujur aja, bukan makanan yang sebenernya aku butuh, kami butuh.
Dan dalem hati aku bertanya-tanya, apa tujuan aku, tujuan kami, disini.
Dan kalimat 'Cepet pulang, Mama kesepian', aku nggak ngerti

Kami yang kesepian. Itu faktanya.


Ngabisin waktu mesra-mesraan sama laptop, sama tivi, sama kucing...
Mati lampu, sendirian, nggak ada orang lain...
... nggak ada Mama.

Mama sibuk sama kerjaan Mama.
That's the truth.


Sebanyak apapun makanan yang Mama beliin buat bikin kami nggak rewel, itu beda, itu nggak ada apa-apanya dibanding waktu yang bisa Mama kasih buat kami.

Ada Mama tapi nggak ada makanan? Itu mending. Sangat jauh lebih mending.

Intinya, kembali ke judul dalam postingan ini :



FOOD ISN'T THE SAME WITH YOU.
( IT CANNOT BE REPLACED, ANYWAY )



SIncerely,
Your Daughter


Oh ya, biar nggak kebablasan sakit hatinya, ngedengerin ini sounds better hoho

Komentar