Kisah Cinta Level 5

Definisi cinta secara buta? Ada di sini.
Taksiran semasa kecil? Di sini banget.
Kelabilan? Ada juga.
Kenekatan dan kepolosan? Ya.



***



Manusia dewasa bukanlah manusia kalau mereka tidak menghadapi suatu tahapan yang disebut dengan masa kanak-kanak. Di masa tersebut, kita akan mengalami hal-hal yang TIDAK AKAN PERNAH kita ulangi lagi di masa depan.

Contoh simpel:

Dulu sewaktu saya kecil, saya enjoy-enjoy aja tuh. Mungkin waktu seumuran gini nih...



Via (Left), Yazida (Center), Camila (Right)
Source: Camila's album, "Childhood"



Yeah, waktu saya seumuran segitu saya lagi suka-sukanya sama warna pink. Pada umur segitu, faktanya saya nggak perlu mikirin uang. Saya mau beli ini, beli itu, mau ke sana, mau ke situ, mau apa aja, pokoknya nggak perlu mikir apa-apa. Ajaib kan?

Masa kecil itu memang bener-bener ajaib. Serius.

Liat aja muka saya.

Contoh lainnya, dulu waktu saya kelas 1 SD, saya pernah naksir seorang cowok. Bukan cuma saya sih, sebenernya total ada 3 orang gitu yang naksir sama dia. Dan yang terjadi adalah kami bertiga pada suatu hari nyamperin dia dan dengan bangga bilang, "Kita bertiga suka sama kamu loh!"

I have no idea, why we did it, why I did it.

Prettiest childhood ever!

Pokoknya saya besar di lingkungan yang benar-benar nggak saya sangka bakalan memberi saya beribu pengalaman sekali seumur hidup! Masa kecil saya begitu bahagia dan berwarna dengan sepeda dan roda-roda indahnya yang berputar setiap kali saya mengayuh, tetes air hujan yang merupakan saat-saat favorit saya untuk berlarian di luar, dan pohon! Saya suka sekali pohon! Genteng juga. Segala yang bisa dipanjat itu menyenangkan!

Dulu, hampir setiap sore, saya dan teman-teman semasa kecil saya suka sekali memanjat pohon, yang buahnya begini nih



Source: Google



Ada yang tau apa namanya? :p

Yah pokoknya saya suka banget!

Dulu juga nih, waktu kecil saya suka banget main ke rumah temen! Apalagi Camila!

Karena dulu SD saya di Solo super keren banget, alias hari Sabtu dan Minggu libur (*evil laugh), sooo hari Sabtu saya kudu pasti main ke rumah temen.

Biasanya, di rumah Camila saya suka main The Sims 2. Berhubung koleksi The Sims nya banyak, dari mulai The Sims 2 Bon Voyage, The Sims 2 University, The Sims 2 Nightlife, sampai The Sims 2 Pets, so saya dan temen-temen demen banget main di rumah Camila! Poin plus di rumah Camila adalah... Barbie nya banyak banget!

Well, saya cukup normal untuk menyukai boneka Barbie.

Yeah well, pokoknya apa aja bisa dimainin di rumah Camila. Kayak misalnya, permainan tebak kata! Pemainnya duduk melingkar sambil nunjukkin sekian jari pada hitungan ketiga, terus jumlah jari dihitung pake alphabet dari mulai A-Z dan kembali lagi ke A kalo ternyata jumlah jari yang ditunjukkin lebih dari 26. 

Daan, biasanya kita tentuin dulu ini tebak-tebakan kata apa. Kalau misal kata benda, ya kata benda. Dan, kalo dia nggak berhasil menemukan kata yang abjad depannya sesuai dengan jumlah jari yang ditunjukkin, pemain-pemain lainnya berhak memoles dia pake bedak. Dalam kasus ini, keseringannya saya yang kalah dan jadi objek pelampiasan.



(Left to Right) Yazida, Opie, Ishmah, Nadya
Source: Ishmah's Album



Well, it was fun!

Tapi hal yang paling menyenangkan di masa kecil adalah ketika kita udah mulai mengenal taksir-taksiran secara lebih luas. Kalo dulu kelas satu kan mungkin suka cuma karena ganteng atau keren, nah waktu seumuran foto diatas itu baru cocok disebut masa taksir-taksiran (padahal teorinya, suka sama taksir itu sama saja -,-V).

Yeah, pada saat itu saya naksir cowok. Cuma naksir loh ya. Entah karena mama-mama kami berteman, atau kenapa. Yang jelas karena sering ketemu juga, saya jadi naksir dia hohoho...

Ajaibnya, peristiwa taksir-taksiran saya ini sempat terekam dalam buku diary Belhana merah saya yang dikunci rapat menggunakan tiga digit angka. 

Ya, dulu saya juga nulis diary. Puas?

Well, tapi saya sadar, nulis diary itu sangat berguna. Lumayan loh, buat hiburan kalau dibaca ulang hohohohoho



Baiklah, sebelum mulai lebih dalam mengenai kisah ini, saya mau kasih satu kabar yang cukup bijaksana dalam semua tulisan yang akan kalian semua baca dalam postingan ini.

1. Ini adalah kisah nyata, senyata-nyatanya nyata mengenai saya.
2. Ini adalah hasil tulisan murni saya sewaktu kecil, yang dalam penulisan ulang ini sudah disempurnakan dengan EYD yang berlaku sekarang.
3. Ilustrasi yang tertera dalam postingan ini telah disesuaikan dengan a-s-l-i-n-y-a, dengan ilustrasi asli yang saya telah ilustrasikan dalam buku diary (re: saya gambar di buku diary).
4. Ini adalah masa lalu, bagian dari kisah pembelajaran bagi saya.
5. Semua nama tokoh yang terlibat secara langsung dengan apa yang akan anda baca di bawah ini, telah diganti untuk keamanan dan kenyamanan pelaku. Juga dari kejaran para stalker.
5. Harap baca tahun dan tanggalnya.
6. Bacalah bismillah.



So, here goes, Kisah Cinta Level 5...






Analisis:

1. Yazida naksir cowok.
2. Yazida beraksi nekat.
3. Yazida terlalu berlebihan.
4. Yazida terlalu polos mendefinisikan naksir sebagai cinta.
5. Janji macam apa itu -_-



Fakta yang ada:

1. Yazida memang bilang suka ke cowok.
2. Yazida memberikan sebatang coklat yang merk nya nggak boleh disebut disini.
3. Yazida menulis ucapan di selembar kertas, dengan setiap paragraf berbeda warna spidolnya.
4. Saya nggak tau Yazida kesambet apa dan dapet motivasi darimana melakukan hal semacam itu.
5. Saya nggak tau kenapa Yazida nulisnya sok dramatis soal nembak cowok.
6. Saya yakin Yazida nggak ngerti makna kata 'nembak'.










Analisis:

1. Yazida baru pernah foto sama cowok.
2. Yazida gagal bahagia karena fotonya berenam.
3. Yazida suka cowok imut.
4. Yazida terlalu bodoh untuk menyimpulkan.
5. Yazida memang alay.



Fakta yang ada:

1. Yazida bisa foto bareng karena adik Yazida dan Rangga satu angkatan, seperti Yazida dan Rangga sendiri.
2. Yazida dan Rangga, dan mama-mama mereka numpang eksis di buku kenangan adik Yazida dan Rangga yang baru mau lulus TK.
3. Yazida memang mengilustrasikan gambar di atas sesuai, sangat sesuai dengan yang ada di diary nya.
4. Sejak kapan foto bareng masuk kategori on date -_-
5. Yazida bahkan sudah lupa hari itu, tanggal itu, tahun itu, adalah hari apa. Alias nggak perlu menunggu seumur hidup.
6. Saya nggak tau apa motivasi Yazida menggambar begituan di diary nya.
7. Bikin ilustrasi di atas pake laptop, sangat bikin mules.










Analisis:

1. Yazida mempunyai tingkat kepedean yang kelewat tinggi.
2. Yazida nggak tau apa-apa soal jadian.
3. Yazida bisa salah mendefinisikan suatu hal kecil.
4. Yazida nggak inget kalo Eff naksir Natly.
5. Yazida sangat kelewat polos.



Fakta yang ada:

1. Dulu di SD Yazida (dalam hal ini, SD islam), hal semacam mengepaskan barisan sewaktu shalat, antara murid laki-laki dan perempuan, bisa menimbulkan semacam konspirasi bahwa mereka naksir.
2. Eff memang naksir Natly, ini fakta.
3. Kita boleh percaya pada apa yang kita mau percaya.
4. Yazida-had-no-idea-what-kind-of-thing-she-had-to-explain.









Analisis:

1. Yazida sedang bahagia.
2. Yazida mendengarkan kabar burung.
3. Yazida masih dilema.
4. Yazida masih kelas 5 SD.



Fakta yang ada:

1. Aandra jelas pusat semua kabar burung dan gosip dapat tersebar.
2. Yazida cukup jenius dalam mempertanyakan hal dalam paragraf terakhir, di usianya yang masih muda.









Analisis:

1. Yazida menyukai yang masih fresh.
2. Yazida suka membanding-bandingkan.
3. Apa nyambungnya 'baik banget' dengan 'karena ganteng dan perhatian' -_-



Fakta yang ada:

1. Inilah anak kecil.
2. Physical outlook. Ini yang dilihat anak kecil.
3. Ale memang anak baru, jadi dia lebih fresh.
4. Ajaibnya, Kisah Cinta level 5,5 bersama Ale, taksiran baru Yazida, juga terekam dalam diary Belhana merah.






Taksirlah sebanyak mungkin orang,
asal nanti ujung-ujungnya setia pada satu :p





Tetap sabar menunggu kelanjutannya, yah!
(Note: Wish I could make all of these illustrations, without getting frustrated -,-V)



-Pedo

Komentar